Rabu, 30 Maret 2011

STRUKTUR JALAN MAKADAM DAN TELFORD


TUGAS REKAYASA JALAN RAYA 1, KE-2
FERY MARDYANA
0953010006



STRUKTUR JALAN MAKADAM DAN TELFORD



Dalam sejarahnya, berbagai macam teknik digunakan untuk membangun jalan raya. DiEropa Utara yang repot dengan tanah basah yang berupa "bubur", dipilih jalan kayu berupa gelondongan kayu dipasang diatas ranting, lalu diatasnya disusun kayu secara melintang berpotongan untuk melalui rintangan tersebut.
Di kepulauan Malta ada bagian jalan yang ditatah agar kendaraan tidak meluncur turun. Sedangkan masyarakat di Lembah Sungai Indus, sudah membangun jalan dari bata yang disemen dengan bituna (bahan aspal) agar tetap kering. Dapat dikatakan, pemakaian bahan aspal sudah dikenal sejak milenium ke 3 sebelum masehi dikawasan ini, terbukti diMahenjo Daro, Pakistan, terdapat penampung air berbahan batu bata bertambalkan aspal.
Konstruksi jalan Bangsa Romawi berciri khas lurus dengan empat lapisan. Lapisan pertama berupa hamparan pasir atau adukan semen, lapisan berikutnya berupa batu besar datar yang kemudian disusul lapisan kerikil dicampur dengan kapur, kemudian lapisan tipis permukaan lava yang mirip batu api. Ketebalan jalan itu sekitar 0,9-1,5 m. Rancangan Jalan Romawi tersebut termasuk mutakhir sebelum muncul teknologi jalan modern di akhir abad XVIII atau awal abad XIX. Sayangnya jalan itu rusak ketika Romawi mulai runtuh.
Seorang Skotlandia bernama Thomas Telford (1757 - 1834) membuat rancangan jalan raya, di mana batu besar pipih diletakan menghadap ke atas atau berdiri dan sekarang dikenal dengan pondasi jalan Telford. Konstruksi ini sangat kuat terutama sebagai pondasi jalan, dan sangat padat karya karena harus disusun dengan tangan satu per satu. Banyak jalan yang bermutu baik dengan konstruksi Telford, tetapi tidak praktis memakan waktu.
Oleh sebab itu ada konstruksi berikutnya oleh John Loudon Mc Adam (1756-1836). Konstruksi jalan yang di Indonesia dikenal dengan jalan Makadam itu lahir berkat semangat membuat banyak jalan dengan biaya murah. Jalan tersebut berupa batu pecah yang diatur padat dan ditimbun dengan kerikil. Jalan Makadam sangat praktis, batu pecah digelar tidak perlu disusun satu per satu dan saling mengunci sebagai satu kesatuan.
Di akhir abad ke XIX, seiring dengan maraknya penggunaan sepeda, pada 1824 dibangun jalan aspal namun dengan cara menaruh blok-blok aspal. Jalan bersejarah itu dapat disaksikan di Champ-Elysess, Paris, Perancis. Jalan aspal yang bersipat lebih plastis atau dapat kembang susut yang baik terhadap perubahan cuaca dan sebagai pengikat yang lebih tahan air.
Di Skotlandia, hadir jalan beton yang dibuat dari semen portland pada 1865. Sekarang banyak jalan tol dengan konstruksi beton (tebal minimum 29 cm) dan tahan hingga lebih dari 50 tahun serta sangat kuat sekali memikul beban besar.
Jalan Aspal modern merupakan hasil karya imigran Belgia Edward de SmedtNew York. Pada tahun 1872, ia sukses merekayasa aspal dengan kepadatan maksimum. Aspal itu dipakai di Battery Park dan Fifth Avenue, New York, tahun 1872 dan Pennsylvania Avenue,Washington D.C pada tahun 1877. di Columbia University,
Pada saat ini sedikitnya 90 % jalan utama di perkotaan selalu menggunakan bahan aspal.
"Banyak jalan menuju Roma" begitulah istilah yang umum dikenal mengenai jalan-jalan Romawi. Istilah tersebut tidaklah keliru karena bangsa Romawi banyak membangun jalan. Di puncak kejayaannya , bangsa Romawi membangun jalan sepanjang 85.000 km yang terbentang dari Inggris hingga Afrika Utara, dari pantai Samudera Atlantik di Semenanjung Iberia hingga Teluk Persia. Keberadaan jalan tersebut diabadikan dalam peta yang dikenal sebagai Peta Peutinger.
Di Eropa, jalan tertua disebut-sebut adalah Jalur Kuning yang berawal dari Yunani dan Tuscany hingga Laut Baltik.
Di Asia timur, bangsa Cina membangun jalan yang menghubungkan kota-kota utamanya yang bila digabung mencapai 3200 km.
Seiring perkembangan peradaban di Timur tengah pada masa 3000 SM, maka dibangunlah jalan raya yang menghubungkan Mesopotamia-Mesir. Selain untuk perdagangan, jalan tersebut berguna untuk kebudayaan bahkan untuk peperangan. Jalan utama pertama di kawasan itu, disebut-sebut adalah Jalan Bangsawan Persia yang terentang dari Teluk Persia hingga Laut Aegea sepanjang 2857 km. Jalan ini bertahan dari tahun 3500-300 SM.
PERKERASAN LENTUR
Perkerasan lentur adalah struktur perkerasan yang sangat banyak digunakan dibandingkan dengan struktur perkerasan kaku. Struktur perkerasan lentur dikonstruksi baik untuk konstruksi jalan, maupun untuk konstruksi landasan pacu.
Tujuan struktur perkerasan adalah:
* agar di atas struktur perkerasan itu dapat lalui setiap saat. Oleh karena itu lapis permukaan perkerasan harus kedap air - melindungi lapis tanah dasar sehingga kadar air lapis tanah dasar tidak mudah berubah.
* mendistribusikan beban terpusat, sehingga tekanan yang terjadi pada lapis tanah dasar menjadi lebih kecil. Oleh karena itu lapis struktur perkerasan harus dibuat dengan sifat modulus kekakuan (modulus elastisitas) lapis di atas lebih besar daripada lapis di bawahnya.
* menyediaan kekesatan agar aman. Oleh karena itu permukaan perkerasan harus kasar, sehingga mempunyai koefisien gesek yang besar antara roda dan permukaan perkerasan.
* menyediaan kerataan agar nyaman. Oleh karena itu permukaan harus rata, sehingga pengguna tidak terguncang pada saat lewat pada perkerasan.
Semua bahan yang digunakan harus awet (tahan lama), agar struktur perkerasan ini berfungsi untuk waktu yang lama. Lapis permukaan dari struktur perkerasan lentur ini merupakan campuran agregat yang bergradasi rapat dan aspal, atau disebut juga campuran beraspal. Kedua bahan ini dicampur dalam keadaan panas (sehingga dikenal dengan nama hot mix, dihamparkan serta dipadatkan dalam keadaan panas pula. Lapis permukaan ini harus kedap air, permukaannya rata namun kasar. Lapis struktur di bawah lapis permukaan adalah lapis pondasi, dan dibuat dari batu pecah. Lapis di bawahnya adalah lapis pondasi bawah, dan dibuat dari pasir batu (sirtu). Lapis pondasi maupun lapis pondasi bawah ini juga dapat dibuat dari bahan lain seperti material yang distabilitasi dengan portland semen, kapur, aspal, maupun bahan pengikat lainnya. Semua lapis ini dikonstruksi dilapis tanah dasar, yaitu tanah yang telah dipadatkan. Biaya konstruksi struktur perkerasan lentur ini relatif lebih murah dibandingkan dengan struktur perkerasan kaku. Di Indonesia, lebih banyak tenaga pelaksana yang ahli dalam pembuat konstruksi perkerasan lentur dibandingkan dengan perkerasan kaku. Agar struktur perkerasan lentur ini berfungsi dengan baik, maka selain perkerasan harus terpelihara dengan baik, bahu jalan dan saluran samping juga harus terpelihara.
Struktur perkerasan lentur pada saat ini dikonstruksi dengan menggunakan alat berat. Dahulu, konstruksi jalan dibuat dengan menggunaan tenaga manusia dan alat pemadat sederhana. Struktur yang cocok dengan keadaan pada saat itu dikenal dengan konstruksi makadam (berasal dari nama John Loudon McAdam), maupun telford (berasal dari nama Thomas Telford.
Pada saat ini konstruksi seperti itu tidak layak lagi dibuat pada jalan penting dan mempunyai volume lalu lintas yang tinggi dan dengan beban yang berat, seperti jalan arteri dan kolektor primer maupun sekunder. Konstruksi Macadam dan Telford masih dapat dipertimbangkan dikonstruksi untuk jalan dengan beban lalu lintas yang ringan, seperti jalan lokal.

tugas 3 rekayasa jalan 1

Irsyuadatu Rohabah
0953010024
Tugas ke-3
Rekayasa jalan raya 1

FOTO JALAN BERLUBANG

Di Jalan Mawar Desa Sedayulawas
Kecamatan Brondong Kabupaten Lamongan


jalan+rusak.jpg | http://andriyantoprabowo.blogspot.com/



FOTO JALAN RETAK

Di Jalan Deandles Desa Tunggul
Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan



Hmm. jalan mulus bener-bener salah satu idamanku deh.. | http://kolomkita.detik.com/baca/artikel/6/5...


FOTO JALAN BERGELOMBANG

Di Jalan Deandles Desa Tunggul
Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan





Jatipuro Klerong songgoringgi solo | http://jatipuro.net/wp/





Tugas Rekayasa Jalan Raya ke 3

Miftakhul Dimas W
0953010004

Tugas Rekayasa Jalan Raya ke 3

                                Imam Tohari
                                            0953010017

Tugas Rekayasa Jalan Raya ke 3

                                        Fathul Mujib Rusdi
                                                       0953010007

Tugas Rekayasa Jalan Raya ke 3



Trs: Tugas Rekayasa Jalan Raya ke 3



Aji Wibowo
0953010049


Tugas III jalan berlubang

Tugas III foto jalan retak

Jumat, 25 Maret 2011

tugas matematika rekayasa II ke 1



TUGAS MATEMATIKA REKAYASA II
NAMA : SARTIKA SARI AGUSTIN
NPM    : 0953010010

LEAST  SQUARE
DATA :

x
y
x . y
1
1.0
1
1
2
3.0
6
4
3
5.0
15
9
4
8.0
32
16
5
12.0
60
25
Σx = 15
Σy = 24
Σx.y = 114
Σx² = 55

Ditanya : Model matematika  y = ax+b ???
Σxy         =  Σx².a  +  Σx.b
Σy           = Σx.a  +   n.b
 
JAWAB :               114         =   55a   +  15b    x1           114        = 55a
                                 24           =   15a   +  5b      x3           24          = 45a
                                                                                             42           = 10a
                                                                                             4.2          = a     
                                                                                                   
   24               =  15 (4.2) + 5
 24 – 63        =  5b
-39           =  5b
-7.8          =  b
 
Jadi model matematikanya  y = 4.2x – 7.8




Trs: tugas matrek II ke 1

TUGAS MATEMATIKA REKAYASA II
NAMA : SARTIKA SARI AGUSTIN
NPM    : 0953010010

LEAST  SQUARE
DATA :

x
y
x . y
1
1.0
1
1
2
3.0
6
4
3
5.0
15
9
4
8.0
32
16
5
12.0
60
25
Σx = 15
Σy = 24
Σx.y = 114
Σx² = 55

Ditanya : Model matematika  y = ax+b ???
Σxy         =  Σx².a  +  Σx.b
Σy           = Σx.a  +   n.b
 
JAWAB :               114         =   55a   +  15b    x1           114        = 55a
                                 24           =   15a   +  5b      x3           24          = 45a
                                                                                             42           = 10a
                                                                                             4.2          = a     
                                                                                                   
   24               =  15 (4.2) + 5
 24 – 63        =  5b
-39           =  5b
-7.8          =  b
 
Jadi model matematikanya  y = 4.2x – 7.8



tugas rekayasa jalan raya yg ke II

NAMA : MOHAMMAD FATIH AHDA

NPM : 0953010030

TUGAS REKAYASA JALAN RAYA I yang ke II


SEJARAH JALAN RAYA TELFORD dan MACADAM

Sejarah perkembangan jalan dimulai dengan sejarah manusia itu sendiri yang selalu berhasrat untuk mencari kebutuhan hidup dan berkomunikasi dengan sesama. Dengan demikian perkembangan jalan saling berkaitan dengan teknik jalan, seiring dengan perkembangan teknologi yang ditemukan manusia.
Pada awalnya jalan raya hanya berupa jejak manusia yang mencari kebutuhan hidup. Setelah manusia mulai hidup berkelompok jejak-jejak berubah menjadi jalan setapak yang masih belum berbentuk Jalan yang rata. Dengan dipergunakan alat transportasi seperti hewan, kereta, atau yang lainnya, mulai dibuat jalan yang rata.
Sejarah perkembangan jalan di Indonesia yang tercatat dalam sejarah bangsa Indonesia adalah pembangunan jalan Daendles pada zaman Belanda, yang dibangun dari anyer di Banten sampai Panarukan di Banyuwangi Jawa Timur. Yang diperkirakan 1000 km. Pembangunan tersebut dilakukan dengan kerja paksa pada akhir abad 18. Tujuan pembangunan pada saat itu terutama untuk kepentingan strategi dan dimasa tanam paksa untuk memudahkan pengangkutan hasil bumi.
Jalan Daendles tersebut belum direncanakan secara teknis baik geometrik maupun perkerasannya. Konstruksi perkerasan jalan berkembang pesat pada jaman keemasan Romawi. Pada saat itu telah dimulai dibangun jalan-jalan yang terdiri dari beberapa lapis perkerasan. Perkembangan konstruksi perkerasan jalan seakan terhenti dengan runtuhnya kekuasaan Romawi sampai abad 18.
Pada akhir abad 18, Thomas Telford  dari Skotlandia (1757-1834) ahli jembatan lengkung dari batu, menciptakan konstruksi perkerasan jalan yang prinsipnya sama seperti jembatan lengkung seperti berikut ini ;
" Prinsip desak-desakan dengan menggunakan batu-batu belah yang dipasang berdiri dengan tangan ".
Konstruksi ini sangat berhasil  kemudian disebut "Sistem Telford".














Pada waktu itu pula John Mc Adam (1756 – 1836), memperkenalkan kontruksi perkerasan dengan prinsip "tumpang-tindih" dengan menggunakan batu-batu pecah dengan ukuran terbesar (± 3"). Perkerasan sistem ini sangat berhasil pula dan merupakan prinsip pembuatan jalan secara masinal/mekanis (dengan mesin). Selanjutnya sistem ini disebut "Sistem Mc. Adam".
 


 Sampai sekarang ini kedua sistem perkerasan tersebut masih sering dipergunakan di daerah–daerah di Indonesia dengan menggabungkannya menjadi sistem Telford-Mc Adam ialah utk bagian bawah sistem Telford dan bagian atasnya sistem Mc Adam.
Perkerasan jalan yang menggunakan aspal sebagai bahan pengikat ditemukan pertama kali di Babylon pada tahun 625 SM, tetapi perkerasan jenis ini tidak berkembang sampai ditemukan kendaraan bermotor oleh Gofflieb Daimler dan Karl Benz pada tahun 1880. Mulai tahun 1920 sampai sekarang teknologi konstruksi perkerasan dengan menggunakan aspal sebagai bahan pengikat maju pesat. Di Indonesia perkembangan perkerasan aspal dimulai pada tahap awal berupa konstruksi Telford dan Macadam yang kemudian diberi lapisan aus yang menggunakan aspal sebagai bahan pengikat dan ditaburi pasir kasar yang kemudian berkembang menjadi lapisan penetrasi (Lapisan Burtu, Burda Buras). Tahun 1980 diperkenalkan perkerasan jalan dengan aspal: emulsi dan Butas, tetapi dalam pelaksanaan atau pemakaian aspal butas terdapat permasalahan dalam hal variasi kadar aspalnya yang kemudian disempurnakan pada tahun 1990 dengan teknologi beton mastic, perkembangan konstruksi perkerasan jalan. menggunakan aspal panas (hot mix) mulai berkembang di Indonesia pada tahun 1975, kemudian disusul dengan jenis yang lain seperti: aspal beton (AC) dan lain-lain.
Konstruksi perkerasan menggunakan semen sebagai bahan pengikat telah ditemukan pada tahun 1928 di London tetap; konstruksi perkerasan ini mulai berkembang pesat sejak tahun 1970 dimana mulai diperkenalkannya pembangunan perkerasan jalan sesuai dengan fungsinya. Sedangkan perencanaan geometrik jalan seperti sekarang ini baru dikenal sekitar pertengahan tahun 1960 kemudian mengalami perkembangan yang cukup pesat sejak tahun 1980.
Perencanaan Geometrik Jalan merupakan bagian dari perencanaan jalan yang dititik beratkan pada perencanaan bentuk fisik jalan sehingga dapat memenuhi, fungsi dasar dari jalan yaitu memberikan pelayanan optimum (keamanan dan kenyamanan) pada arus lalu-lintas dan sebagai akses kerumah-rumah. Dalam lingkup perencanaan geometrik jalan tidak termasuk perencanaan tebal perkerasan jalan walaupun dimensi dari perkerasan merupakan bagian dari perencanaan jalan seutuhnya, demikian pula dengan drainase jalan.
Tujuan dari perencanaan Geometrik jalan adalah "menghasilkan infrastruktur yang aman, effisiensi pelayanan arus lalu lintas dan memaksimalkan ratio tingkat penggunaan biaya pelaksanaan". Ruang, bentuk, dan ukuran jalan dikatakan baik, jika dapat memberi rasa aman dan nyaman kepada pemakai jalan.
Dasar dari perencanaan geometrik adalah
Å’    Sifat gerakan, dan
Å’    Ukuran kendaraan,
Å’    Sifat pengemudi Dalam Mengendalikan Gerak Kendaraannya,
Å’    Karakteristik arus lalu-lintas.
Hal-hal tersebut haruslah menjadi bahan pertimbangan perencana sehingga dihasilkan bentuk dan ukuran jalan, serta ruang gerak kendaraan yang memenuhi tingkat kenyamanan dan keamanan yang diharapkan.

tugas RJR


Eko yanuar a
Npm:0653010040

Jalur Sutra adalah nama yang diberikan seorang Jerman bernama von Richthofen pada Abad-18M, untuk jalur darat yang menghubungkan Cina dengan Eropa. Sekalipun baru dibuka resmi pada Abad-3SM, di masa Dinasti Han yang mulai mengirim utusan ke berbagai negara Asia Selatan dan Timur Tengah, namun Jalur Sutra sudah ada jauh sebelumnya. Jalur Sutra terdiri dari banyak jalur yang bercabang-cabang, dan digunakan untuk perdagangan berbagai komoditi selain sutra seperti gading, tanaman, emas. Secara garis besar terdapat tiga jalur, di utara, tengah dan selatan.
Jalur Utara menghubungkan Cina dengan Eropa hingga Laut Mati, melalui Urumqi dan Lembah Fergana. Jalur Tengah menghubungkan Cina dengan Eropa hingga tepian Laut Meditrrannia, melalui Dun-huang, Kocha, Kashgar, menuju Persia. Jalur Selatan menghubungkan Cina dengan Afghanistan, Iran dan India, melalui Dun-huang dan Khotan menuju Bachtra dan Kashmir. Di Cina, Jalur Sutra berujung di Changan atau Xian, ibukota kerajaan, ke arah barat melewati koridor Gansu, menuju Dun-huang di sisi Gurun Taklimakan. Jalur utara mulai dari Dun-huang dan Yu-men Guan, menyeberangi Gurun Gobi menuju Hami (Kumul), lalu menyisir kaki Tian-shan di bagian utara Taklimakan. Setelah oasis Turfan, menuju Urumqi dan Lembah Fergana untuk masuk Eropa hingga Laut Mati. Jalur ini bercabang di Turfan, ke oasis Kucha, menuju Kashgar di kaki Pamirs.

Jalur selatan mulai Dun-huang, melewati Yang Guan, menyusuri sisi selatan Taklimakan, melalui Miran, Hetian (Khotan) dan Shache (Yarkand), menuju utara lalu menuju Kashgar. Masih ada beberapa cabang jalur, salah satunya bercabang dari jalur selatan menuju sisi timur Gurun Taklimakan ke kota Loulan, lalu bergabung dengan jalur utara di Korla. Dari Kashgar yang simpang lalulintas Asia, ada jalur menyeberangi Pamirs menuju Samarkand dan menuju selatan ke Laut Kaspia; atau jalur ke selatan melewati Karakorum menuju India; dan sebuah jalur lain menuju Kuqa, menyeberangi Tian-shan, menuju Laut Kaspia melalui Tashkent

Asal-usul Sutra dan Perkembangan Sutra di Cina
Legenda Cina memberi gelar Dewi Sutra kepada Putri Hsi-Ling-Shih, istri Kaisar Kuning yang mistis, yang disebut memerintah Cina sekitar tahun 3000SM. Putri Hsi-Ling-Shih dianggap berjasa memperkenalkan ulat sutra dan cara pengembakbiakannya. Pada tahun 1927 ditemukan kepompong ulat sutra dari masa 2600-2300SM di bantaran Sungai Huangho, Propinsi Shanxi, Cina sebelah utara. Di Qianshanyang, Propinsi Zhejiang ditemukan pita, serat sutra, dan perca, dari masa sekitar tahun 2000SM. Di bagian hilir Sungai Yang-tze bahkan ditemukan sebuah cangkir kecil dari gading bermotif-hias ulat sutra, alat tenun, serat sutra dan perca dari masa antara 6000-7000SM.

Pada awalnya sutra hanya boleh digunakan di kalangan istana (raja, kerabat dekat, pejabat tinggi). Di dalam istana, kaisar mengenakan jubah sutra putih, di luar istana kaisar dan permaisurinya mengenakan jubah sutra kuning. Pada Abad-5SM, paling tidak terdapat enam propinsi Cina penghasil sutra. Setiap musim semi, Permaisuri memimpin langsung upacara pembuatan sutra. Kerahasiaan teknik dan proses pembuatan sutra dijaga ketat oleh kerajaan. Barangsiapa membuka rahasia, atau menyelundupkan telur atau kepompong sutra ke luar Cina, akan dihukum mati. Secara bertahap produksi kain sutra menjadi industri dan elemen penting ekonomi Cina, sutra digunakan sebagai instrumen musik, tali pancing, tali busur panah, tali pengikat, dan kertas tulis. Akhirnya orang kebanyakanpun boleh mengenakan pakaian sutra. Pada masa Dinasti Han [206SM-220M] sutra tidak lagi sekedar produk industri atau barang dagangan. Petani membayar pajak dengan beras dan sutra, pegawai menerima gaji dan hadiah sutra.

Perdagangan Sutra
Sutra menjadi komoditi perdagangan internasional Cina yang sangat berharga antara. Perdagangan sutra telah terjadi jauh sebelum Jalur Sutra dibuka resmi pada Abad-3SM. Di desa Deir el Medina dekat Thebes, Lembah Raja-raja, Mesir, situs makam para pekerja raja Mesir, ditemukan mummi seorang wanita berusia antara 30-50 tahun. Mummi tersebut mengenakan sutra. Berdasarkan data anthropologis, metode mummifikasi, keadaan makam dan 'amino-acid racemization', mummi tersebut dinyatakan berasal dari sekitar tahun 1070, masa Dinasti Ke-21! [G.Lubec, J. Holaubek, C. Feldl, B. Lubec, E. Strouhal. NATURE, March 4, 1993]. Sebelum temuan ini, tercatat bahwa sutra digunakan di Mesir pada masa Dinasti Ptolomeik (sekitar Abad-3), termasuk Cleopatra.

Pada Abad-4SM, orang-orang Yunani dan Roma mulai berbicara tentang Seres, Kerajaan Sutra. Beberapa sejarawan menceritakan bahwa pasukan Marcus Licinius Crassus, Gubernur Siria, adalah orang Romawi pertama yang matanya silau (dalam arti sebenarnya) karena sutra. Dalam pertempuran Carrhae dekat Sungai Efrat, tahun 53SM, para serdadu Romawi panik karena mata mereka silau oleh kilauan sutra rompi pelindung serdadu Partian. Dalam waktu satu dasawarsa sutra Cina menjadi pakaian eksklusif elit Roma (seluruh pakaian Kaisar Heliogabalus [218-222] terbuat dari sutra), tapi segera meluas ke berbagai lapisan masyarakat, bahkan yang terendah, seperti dicatat Marcellinus Ammianus, tahun 380. Permintaan sutra semakin meningkat, sehingga harga sutra di Roma sangat tinggi (sepotong sutra dari jenis terbaik berharga 300 denarii, senilai gaji setahun prajurit Romawi). Banyak sumber menyatakan bahwa permintaan tinggi sutra impor telah merusak sendi-sendi ekonomi Romawi.

Pada Abad-2SM, duta Kaisar Wu-Ti dari Dinasti Han mengunjungi Persia dan Mesopotamia, membawa berbagai hadiah, termasuk sutra. Kejayaan sutra dan Jalur Sutra berlanjut di masa Dinasti Tang [618-907], seperti terbukti dari banyak penemuan arkeologis (penemuan Aurel Stein tahun 1907 adalah salah satu yang paling dramatis). Stein menemukan lebih dari 10,000 naskah, berbagai lukisan, kain dan panji sutra di sebuah ruangan di Gua Seribu Buddha, dekat Dunhuang, sebuah tempat perhentian di sebelah baratlaut Gansu. Artefak itu adalah barang yang disembunyikan para biarawan Buddhis karena adanya sinyal serangan suku Tangut dari Tibet, sekitar tahun 1015.

Perdagangan Jalur Sutra
Selama satu milenium berikutnya, produk gelas Jahudi dan kain linen menjadi barang dagang utama yang dipertukarkan dengan sutra dan rempah dari Cina dan India. Kayumanis (cinnamon), cassia (kulit kayu bahan pembuat kayumanis), jade, kamper, dan produk Cina lainnya memiliki pasar yang bagus di Barat. Rujukan terawal dalam naskah tentang produk dari Asia Timur (cinnamon dan cassia), terdapat di Kel30:23: Musa diperintahkan untuk mengambil "rempah-rempah pilihan, mur tetesan limaratus syikal, dan kayu teja (kayumanis) yang harum (kinamon besem) setengah dari itu". Dalam Kel.30:24 disebutkan bahwa Musa diperintahkan untuk mengambil "kayu teja (kayumanis, cassia, kiddah) lima ratus syikal".

Dalam naskah Mishnah, seorang tokoh halakah Rabbi Chiyya bar Abba disebut sebagai salah seorang peniaga Timur-Dekat, yang memperdagangkan tiga barang dagangan utama di sepanjang jalur ke Cina, yaitu: barang-barang dari kaca, rami halus, dan linen.Herodotus (485-425SM) menyatakan bahwa kata Yunani kinnamomon berasal dari Kanaan (3.111). Begitu pula kata yang digunakan dalam Kitab Keluaran untuk cassia, kiddah, muncul dalam bahasa Yunani menjadi Kitto. Kata lain dalam Alkitab kes'iah (Maz45.9), menjadi kata Yunani Kasia. Transkripsi kata Aram ke bahasa Yunani menunjukkan bahwa para pedaganglah yang pertama kali membawa rempah tersebut dari abad-5SM dari Asia Timur ke Kawasan Mediterranean sebagai barang dagangan. Sebuah manuskrip Latin abad-4, Descriptus Orbis, menyebutkan Beth Shean sebagai sebuah kota pemasok kain bagi seluruh dunia. Keunggulan tekstil dan pakaian yang diproduksi kalangan Jahudi Beth Shean juga diakui oleh Kaisar Romawi Diocletian.

Pada tahun 296 Diocletian menerbitkan dekrit yang menetapkan patokan harga dan upah di seluruh kekaisaran Romawi, produk tekstil Beth Sean menduduki tempat teratas. Untuk produk kaca, dekrit itu hanya mendaftar dua jenis saja, yaitu vitri Ijudaici (barang produk kaca Jahudi) dan vitri Alessandrini (barang produk kaca Alexandria). Kaisar Romawi lain, Hadrian, menyatakan bahwa Jahudi adalah produsen kaca Alexandria. Kedua hal ini menyatakan Jahudi adalah produsen kaca kelas dunia di masa Romawi. Aurel Stein menemukan berbagai serpihan kaca kepingan di berbagai situs di sepanjang Jalur Sutra di Kawasan Xinjiang Cina. Stein juga menemukan berbagai jenis naskah yang ditulis pada kertas atau kayu, dalam berbagai bahasa termasuk Aram.


Rabu, 23 Maret 2011

tugas rekayasa jalan raya I

Tugas Rekayasa Jalan Raya I
Nama : Rendi Pratama
NPM : 0953010027


Jalan Sutra dan Peninggalannya yang Indah


Jalan Sutra adalah jalur jalan terpanjang yang membentang diantara dua benua, menghubungkan Tiongkok dan dunia barat, yang zaman dulu dipakai sebagai rute perdagangan melalui darat. Sejak lama, Tiongkok dikenal sebagai penghasil kain sutra yang hasilnya diekspor ke barat, terutama melalui jalan ini, makanya disebut "jalan sutra" (the silk road), sepanjang jalan yang melalui banyak negara ini, terbentanglah peninggalan budaya dan sejarah yang sangat bernilai untuk dinikmati, sambil membayangkan businessman jaman dulu mengangkut sutra dan komoditi barang dagangan lainnya melewati 7.000 mil jalan di jalur sutera ini menuju Eropa.

Jalan Sutra adalah yang jalur paling terkenal sebagai rute perdagangan dari peradaban Tiongkok kuno. Perdagangan sutra tumbuh di bawah Dinasti Han (202 SM - AD 220) pada abad pertama dan kedua Masehi. Awalnya, sutra dihasilkan Tiongkok kuno untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, di dalam kekaisaran. Setelah produksi menjadi banyak, mereka mulai menjualnya ke arah Barat, mengangkutnya menggunakan kereta kuda dan unta saat melewati gurun. Dalam perjalanan, mereka sering diserang oleh suku-suku kecil di Asia Tengah yang ingin merampas komoditi berharga yang dibawa pedagang. Akibatnya, Dinasti Han memperluas pertahanan militernya lebih jauh ke Asia Tengah 135-90 SM dalam rangka untuk melindungi para pedagang. Pemerintah Han mengirim Jenderal Zhangqian (Chan Ch'ien) sebagai seorang utusan untuk membangun hubungan yang baik dengan suku-suku ini, kemudian muncul ide untuk memperluas perdagangan sutra, memasukkan suku-suku kecil ini sebagai bagian didalamnya, membentuk aliansi dengan mereka. Karena ide ini, Jalan Sutra lahir. Rute tumbuh dengan munculnya Kekaisaran Romawi karena pada awalnya memberikan sutra Tiongkok pada pemerintahan Asia-Romawi sebagai hadiah.


Rute 7.000 mil yang membentang Tiongkok, Asia Tengah, India Utara, dan Kekaisaran Parthia dan Romawi. Ia menghubungkan Lembah Sungai Kuning dengan Laut Tengah dan melewati tempat-tempat di Tiongkok seperti kota Gansu dan Sinkiang dan saat ini negara Iran, Irak dan Suriah.


Penduduk India barat laut yang tinggal di dekat Sungai Gangga memainkan peran penting sebagai perantara dalam perdagangan sutra Tiongkok-Mediterania karena pada awal abad ketiga Masehi, mereka mengerti bahwa sutra adalah produk yang menguntungkan dari KekaisaranTiongkok. Hubungan perdagangan antara Tiongkok dan India tumbuh lebih kuat dengan peningkatan ekspansi Han ke Asia Tengah. Tiongkok juga melakukan perdagangan sutra mereka dengan orang-orang India seperti batu mulia dan logam seperti batu giok, emas, dan perak, dan India juga menjual sutra kepada kekaisaran Roma. Sutra adalah barang impor yang sangat bernilai dan mahal harganya untuk Kekaisaran Romawi sejak perdagangan di India dan Asia Tengah yang sangat dikendalikan oleh Kekaisaran Parthia.


Peninggalan Sepanjang Jalan Sutera di Tiongkok :
Prajurit Terakota di Xi'an


Prajurit terakota ditemukan di daerah Tong, 30 km dari Xi'an pada bulan Maret 1947, terletak di dekat makam Kaisar Qin Shihuang (210-209 BC). Prajurit patung ini dibuat dengan tujuan untuk membantu Kaisar Qin di masa kehidupan selanjutnya (oleh karenanya disebut "Prajurit Qin"). Material patung terakota ini berasal dari Gunung Lishan. Menurut sejarah, konstruksi ini mulai dibangun pada 246 BC dan melibatkan 700.000 pematung. Kaisar Qin secara khusus memerintahkan agar wajah patung-patung ini tidak boleh ada yang sama.

Menara lonceng di Xi'an

Menara ini adalah lambang kota Xi'an. Ada legenda yang menyelimuti menara lonceng ini. Pada dinasti Ming, ribuan orang tewas karena gempa bumi di Shaanxi. Orang-orang mengatakan ada naga raksasa yang muncul di tengah kota itu dan menimbulkan gempa tersebut. Saat mendengar mengenai hal ini, raja menyuruh pandai besi membuat rantai sepanjang 300 meter untuk mengikat naga tersebut di tengah kota. Dia juga memerintahkan 5.000 tukang yang terampil untuk membangun menara disekeliling tempat naga itu terikat, untuk memenjarakan naga itu ke dalam tanah sehingga tidak menimbulkan gempa lagi selamanya.

Kuil Kuda Putih di Luoyang

Kuil Kuda Putih terletak 12 km dari kota Luoyang, merupakan salah satu kuil tertua di Tiongkok yang cantik dan megah. Menurut legenda, pada tahun 68 AD, saat agama Buddha semakin surut di India, dua Bhikku India datang ke Luoyang menunggang kuda putih, membawa kitab suci Buddha dari india datang ke tempat ini. Para penganut Buddhis di tempat ini mendirikan kuil ini untuk mereka dan memperdalam ajaran Buddha bersama kedua Bhikku tersebut. Dalam sejarah juga tercatat bahwa tempat ini digunakan oleh Kaisar kedua Han, Lui Zhuang, untuk menuntut ilmu. Dahulu lebih dari 1000 bhikku tinggal di tempat ini. Kuil ini juga merupakan makam dari dua Bhikku India membawa kitab suci tersebut.

Mogao Grotto di Dunhuang

Mogao Grotto disebut juga Gua Seribu Buddha, di masa jalan sutera dikenal sebagai "mutiara yang berkilau di jalur sutera", merupakan tempat persinggahan yang sangat terkenal. Gua ini dipahat dari karang batu pasir Gunung Mingsha, yang terbentang sepanjang 1600m dari selatan ke utara. Dibangun pada abad ke-14, lukisan mural sepanjang 4500 meter persegi dan lebih dari 2000 patung berwarna adalah merupakan salah satu warisan sejarah kebudayaan Buddhis yang masih tersisa di dunia. Gua pertama kali dipahat pada tahun 366 AD. Idenya berasal dari Bhikku Yue Zun yang bermimpi keberadaan 1000 Buddha emas saat ia pulang ke rumah melewati wilayah ini, dan dia memutuskan untuk mewujudkan mimpinya menjadi nyata. Lebih dair 1000 tahun kemudian, 16 dinasti jatuh dan berdiri, namun pekerjaan maha akbar ini terus dilanjutkan, melibatkan seniman lintas generasi. Yang menakjubkan, konstuksi yang selesai dibangun pada zaman Dinasti yuan sampai sekarang masih tegak berdiri, tahan terhadap erosi alam dan perang. Masih ada 492 gua yang masih berdiri dan lebih dari 2000 patung dan 45.000 mural masih ada disana.



tugas 2 rekayasa jalan raya I



TUGAS 2 REKAYASA JALAN RAYA I
Nama : SARTIKA SARI AGUSTIN
NPM : 0953010010
 
SEJARAH JALAN RAYA (TELFORD &MAKADAM)
 
Jalan raya ialah jalan utama yang menghubungkan satu kawasan dengan kawasan yang lain. Biasanya jalan besar ini mempunyai ciri-ciri berikut:
* Digunakan untuk kendaraan bermotor
* Digunakan oleh masyarakat umum
* Dibiayai oleh perusahaan negara
* Penggunaannya diatur oleh undang-undang pengangkutan
Di sini harus diingat bahwa tidak semua jalan yang dapat dilalui oleh kendaraan bermotor itu jalan raya. Contohnya lintasan-lintasan di daerah perkebunan. Di Malaysia jalan raya yang sah haruslah diumumkan oleh pihak berkuasa.
Pembangunan jalan raya
Pada dasarnya pembangunan jalan raya adalah proses pembukaan ruangan lalu lintas yang mengatasi pelbagai rintangan geografi. Proses ini melibatkan pengalihan muka bumi, pembangunan jembatan dan terowong, bahkan juag pengalihan tumbuh-tumbuhan. (Ini mungkin melibatkan penebasan hutan). Pelbagai jenis mesin pembangun jalan akan digunakan untuk proses ini.
Muka bumi harus diuji untuk melihat kemampuannya untuk menampung beban kendaraan. Berikutnya, jika perlu, tanah yang lembut akan diganti dengan tanah yang lebih keras. Lapisan tanah ini akan menjadi lapisan dasar. Seterusnya di atas lapisan dasar ini akan dilapisi dengan satu lapisan lagi yang disebut lapisan permukaan. Biasanya lapisan permukaan dibuat dengan aspal ataupun semen.
Pengaliran air merupakan salah satu faktor yang harus diperhitungkan dalam pembangunan jalan raya. Air yang berkumpul di permukaan jalan raya setelah hujan tidak hanya membahayakan pengguna jalan raya, malahan akan mengikis dan merusakkan struktur jalan raya. Karena itu permukaan jalan raya sebenarnya tidak betul-betul rata, sebaliknya mempunyai landaian yang berarah ke selokan di pinggir jalan. Dengan demikian, air hujan akan mengalir kembali ke selokan.
Setelah itu retroflektor dipasang di tempat-tempat yang berbahaya seperti belokan yang tajam. Di permukaan jalan mungkin juga akan diletakkan "mata kucing", yakni sejenis benda bersinar seperti batu yang "ditanamkan" di permukaan jalan raya. Fungsinya adalah untuk menandakan batas lintasan.
Perekonomian jalan raya
Jalan raya dapat meningkatkan kegiatan ekonomi di suatu tempat karena menolong orang untuk pergi atau mengirim barang lebih cepat ke suatu tujuan. Dengan adanya jalan raya, komoditi dapat mengalir ke pasar setempat dan hasil ekonomi dari suatu tempat dapat dijual kepada pasaran di luar wilayah itu. Selain itu, jalan raya juga mengembangkan ekonomi lalu lintas di sepanjang lintasannya. Contohnya, di pertengahan lintasan jalan raya utama yang menghubungkan bandar-bandar besar, penduduk setempat dapat menjual makanan kepada supir truk yang kerap lewat di situ. Satu contoh yang baik bagi ekonomi lalu lintas dapat dilihat di pasar Machap, Johor Malaysia. Sehubungan itu, Machap telah menjadi tempat istirahat bagi bus jarak-jauh karena adanya fasilitas istirahat yang lengkap di situ dan juga letaknya di pertengahan Lebuh Raya Utara Selatan. Di Machap, penumpang-penumpang bus akan membelanjakan uang untuk pelayanan restoran dan kamar kecil.
Ekonomi Trafik-Istirihat seperti yang berlaku di Machap sebenarnya tidak hanya bergantung kepada lokasi dan juga fasilitas. Yang lebih penting ialah hubungan pihak pemilik restoran dengan supir bus. Untuk menarik lebih banyak supir bus datang ke mari bersama penumpangnya, pemilik restoran berusaha menarik hati supir bus dengan menyediakan makanan dan rokok gratis kepada mereka. Tetapi cara yang paling baik ialah menghubungi langsung perusahaan bus tersebut agar memilih suatu tempat sebagai tempat istirahat yang tetap.
Sejarah Pembangunan Jalan Raya
Jalan raya sudah ada sejak manusia memerlukan area untuk berjalan terlebih-lebih setelah menemukan kendaraan beroda diantaranya berupa kereta yang ditarik kuda. Tidak jelas dikatakan bahwa peradaban mana yang lebih dahulu membuat jalan raya. Akan tetapi hampir semua peradaban tidak terlepas dari keberadaan jalan raya tersebut.
Salah satu sumber mengatakan bahwa jalan raya muncul pada 3000 SM. Jalan tersebut masih berupa jalan setapak dengan kontruksi sesuai dengan kendaraan beroda padaknya diduga antara masa itu. Letaknya diduga antara Pegunungan Kaukasus dan Teluk Persia.
Jalan raya Mesopotamia-Mesir
Seiring perkembangan peradaban di Timur tengah pada masa 3000 SM, maka dibangunlah jalan raya yang menghubungkan Mesopotamia-Mesir. Selain untuk perdagangan, jalan tersebut berguna untuk kebudayaan bahkan untuk peperangan. Jalan utama pertama di kawasan itu, disebut-sebut adalah Jalan Bangsawan Persia yang terentang dari Teluk Persia hingga Laut Aegea sepanjang 2857 km. Jalan ini bertahan dari tahun 3500-300 SM.
Jalan raya di Eropa dan China
Di Eropa, jalan tertua disebut-sebut adalah Jalur Kuning yang berawal dari Yunani dan Tuscany hingga Laut Baltik.
Di Asia timur, bangsa Cina membangun jalan yang menghubungkan kota-kota utamanya yang bila digabung mencapai 3200 km.


Jalan Romawi
"Banyak jalan menuju Roma" begitulah istilah yang umum dikenal mengenai jalan-jalan Romawi. Istilah tersebut tidaklah keliru karena bangsa Romawi banyak membangun jalan. Di puncak kejayaannya , bangsa Romawi membangun jalan sepanjang 85.000 km yang terbentang dari Inggris hingga Afrika Utara, dari pantai Samudera Atlantik di Semenanjung Iberia hingga Teluk Persia. Keberadaan jalan tersebut diabadikan dalam peta yang dikenal sebagai Peta Peutinger.
Pembangunan Jalan Daendels di Pantura Pulau Jawa

Herman Willem Daendels adalah seorang Gubernur-Jendral Hindia-Belanda yang ke-36. Ia memerintah antara tahun 1808 – 1811. Pada masa itu Belanda sedang dikuasai oleh Perancis. Pada masa jabatannya ia membangun jalan raya pada tahun 1808 dari Anyer hingga Panarukan. Sebagian dari jalan ini sekarang menjadi Jalur Pantura (Pantai Utara) yang membentang sepanjang pantai utara Pulau Jawa. Pembangunan jalan ini adalah proyek monumental namun dibayar dengan banyak pelanggaran hak-hak asasi manusia karena dikerjakan secara paksa tanpa imbalan pantas.


Manfaat yang diperoleh dari jalan ini adalah sebagai jalan pertahanan militer. Selain itu dari segi ekonomi guna menunjang tanam paksa (cultuur stelsel) hasil produk kopi dari pedalaman Priangan semakin banyak yang diangkut ke pelabuhan Cirebon dan Indramayu padahal sebelumnya tidak terjadi dan produk itu membusuk di gudang-gudang kopi Sumedang, Limbangan, Cisarua, dan Sukabumi. Selain itu, dengan adanya jalan ini perjalanan darat Surabaya-Batavia yang sebelumnya ditempuh 40 hari bisa dipersingkat menjadi tujuh hari. Ini sangat bermanfaat bagi pengiriman surat yang oleh Daendels kemudian dikelola dalam dinas pos.


Sejarah Konstruksi Membangun Jalan
Dalam sejarahnya, berbagai macam teknik digunakan untuk membangun jalan raya. Di Eropa Utara yang repot dengan tanah basah yang berupa "bubur", dipilih jalan kayu berupa gelondongan kayu dipasang diatas ranting, lalu diatasnya disusun kayu secara melintang berpotongan untuk melalui rintangan tersebut. Di kepulauan Malta ada bagian jalan yang ditatah agar kendaraan tidak meluncur turun. Sedangkan masyarakat di Lembah Sungai Indus, sudah membangun jalan dari bata yang disemen dengan bituna (bahan aspal) agar tetap kering. Dapat dikatakan, pemakaian bahan aspal sudah dikenal sejak milenium ke 3 sebelum masehi dikawasan ini, terbukti di Mahenjo Daro, Pakistan, terdapat penampung air berbahan batu bata bertambalkan aspal.
Konstruksi jalan Bangsa Romawi berciri khas lurus dengan empat lapisan. Lapisan pertama berupa hamparan pasir atau adukan semen, lapisan berikutnya berupa batu besar datar yang kemudian disusul lapisan kerikil dicampur dengan kapur, kemudian lapisan tipis permukaan lava yang mirip batu api. Ketebalan jalan itu sekitar 0,9-1,5 m. Rancangan Jalan Romawi tersebut termasuk mutakhir sebelum muncul teknologi jalan modern di akhir abad XVIII atau awal abad XIX. Sayangnya jalan itu rusak ketika Romawi mulai runtuh.


Seorang skotlandia bernama Thomas Telford (1757 – 1834) membuat rancangan jalan raya, di mana batu besar pipih diletakan menghadap ke atas atau berdiri dan sekarang dikenal dengan pondasi jalan Telford. Konstruksi ini sangat kuat terutama sebagai pondasi jalan, dan sangat padat karya karena harus disusun dengan tangan satu per satu. Banyak jalan yang bermutu baik dengan konstruksi Telford, tetapi tidak praktis memakan waktu.


Oleh sebab itu ada konstruksi berikutnya oleh John Loudon Mc Adam (1756-1836). Konstruksi jalan yang di Indonesia dikenal dengan jalan Makadam itu lahir berkat semangat membuat banyak jalan dengan biaya murah. Jalan tersebut berupa batu pecah yang diatur padat dan ditimbun dengan kerikil. Jalan Makadam sangat praktis, batu pecah digelar tidak perlu disusun satu per satu dan saling mengunci sebagai satu kesatuan.


Di akhir abad ke XIX, seiring dengan maraknya penggunaan sepeda, pada 1824 dibangun jalan aspal namun dengan cara menaruh blok-blok aspal. Jalan bersejarah itu dapat disaksikan di Champ-Elysess, Paris, Perancis. Jalan aspal yang bersipat lebih plastis atau dapat kembang susut yang baik terhadap perubahan cuaca dan sebagai pengikat yang lebih tahan air.


Di Skotlandia, hadir jalan beton yang dibuat dari semen portland pada 1865. Sekarang banyak jalan tol dengan konstruksi beton (tebal minimum 29 cm) dan tahan hingga lebih dari 50 tahun serta sangat kuat sekali memikul beban besar.
Jalan Aspal modern merupakan hasil karya imigran Belgia Edward de Smedt di Columbia University, New York. Pada tahun 1872, ia sukses merekayasa aspal dengan kepadatan maksimum. Aspal itu dipakai di Battery Park dan Fifth Avenue, New York, tahun 1872 dan Pennsylvania Avenue, Washington D.C pada tahun 1877.
Pada saat ini sedikitnya 90 % jalan utama di perkotaan selalu menggunakan bahan aspal.