|
BLOG INI MENAMPILKAN MATERI PERKULIAHAN YANG PERNAH DIAMPU OLEH BAPAK HENDRATA WIBISANA KHUSUSNYA REKAYASA JALAN RAYA, TRANSPORTASI DAN MATEMATIKA REKAYASA DI JURUSAN TEKNIK SIPIL UPN VETERAN JATIM SURABAYA
Rabu, 30 Maret 2011
STRUKTUR JALAN MAKADAM DAN TELFORD
tugas 3 rekayasa jalan 1
Irsyuadatu Rohabah
0953010024
Tugas ke-3
Rekayasa jalan raya 1
FOTO JALAN BERLUBANG
Di Jalan Mawar Desa Sedayulawas
Kecamatan Brondong Kabupaten Lamongan
FOTO JALAN RETAK
Di Jalan Deandles Desa Tunggul
Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan
FOTO JALAN BERGELOMBANG
Di Jalan Deandles Desa Tunggul
Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan
0953010024
Tugas ke-3
Rekayasa jalan raya 1
FOTO JALAN BERLUBANG
Di Jalan Mawar Desa Sedayulawas
Kecamatan Brondong Kabupaten Lamongan
FOTO JALAN RETAK
Di Jalan Deandles Desa Tunggul
Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan
Di Jalan Deandles Desa Tunggul
Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan
Tugas III foto jalan retak
Selasa, 29 Maret 2011
Tugas RJR (Fransiskus X. E. Lie, 0953210064)
Jumat, 25 Maret 2011
tugas matematika rekayasa II ke 1
|
Trs: tugas matrek II ke 1
TUGAS MATEMATIKA REKAYASA II
|
tugas rekayasa jalan raya yg ke II
NAMA : MOHAMMAD FATIH AHDANPM : 0953010030 TUGAS REKAYASA JALAN RAYA I yang ke II Sejarah perkembangan jalan dimulai dengan sejarah manusia itu sendiri yang selalu berhasrat untuk mencari kebutuhan hidup dan berkomunikasi dengan sesama. Dengan demikian perkembangan jalan saling berkaitan dengan teknik jalan, seiring dengan perkembangan teknologi yang ditemukan manusia.SEJARAH JALAN RAYA TELFORD dan MACADAM Pada awalnya jalan raya hanya berupa jejak manusia yang mencari kebutuhan hidup. Setelah manusia mulai hidup berkelompok jejak-jejak berubah menjadi jalan setapak yang masih belum berbentuk Jalan yang rata. Dengan dipergunakan alat transportasi seperti hewan, kereta, atau yang lainnya, mulai dibuat jalan yang rata. Sejarah perkembangan jalan di Indonesia yang tercatat dalam sejarah bangsa Indonesia adalah pembangunan jalan Daendles pada zaman Belanda, yang dibangun dari anyer di Banten sampai Panarukan di Banyuwangi Jawa Timur. Yang diperkirakan 1000 km. Pembangunan tersebut dilakukan dengan kerja paksa pada akhir abad 18. Tujuan pembangunan pada saat itu terutama untuk kepentingan strategi dan dimasa tanam paksa untuk memudahkan pengangkutan hasil bumi. Jalan Daendles tersebut belum direncanakan secara teknis baik geometrik maupun perkerasannya. Konstruksi perkerasan jalan berkembang pesat pada jaman keemasan Romawi. Pada saat itu telah dimulai dibangun jalan-jalan yang terdiri dari beberapa lapis perkerasan. Perkembangan konstruksi perkerasan jalan seakan terhenti dengan runtuhnya kekuasaan Romawi sampai abad 18. Pada akhir abad 18, Thomas Telford dari Skotlandia (1757-1834) ahli jembatan lengkung dari batu, menciptakan konstruksi perkerasan jalan yang prinsipnya sama seperti jembatan lengkung seperti berikut ini ; " Prinsip desak-desakan dengan menggunakan batu-batu belah yang dipasang berdiri dengan tangan ". Konstruksi ini sangat berhasil kemudian disebut "Sistem Telford". Pada waktu itu pula John Mc Adam (1756 – 1836), memperkenalkan kontruksi perkerasan dengan prinsip "tumpang-tindih" dengan menggunakan batu-batu pecah dengan ukuran terbesar (± 3"). Perkerasan sistem ini sangat berhasil pula dan merupakan prinsip pembuatan jalan secara masinal/mekanis (dengan mesin). Selanjutnya sistem ini disebut "Sistem Mc. Adam". Perkerasan jalan yang menggunakan aspal sebagai bahan pengikat ditemukan pertama kali di Babylon pada tahun 625 SM, tetapi perkerasan jenis ini tidak berkembang sampai ditemukan kendaraan bermotor oleh Gofflieb Daimler dan Karl Benz pada tahun 1880. Mulai tahun 1920 sampai sekarang teknologi konstruksi perkerasan dengan menggunakan aspal sebagai bahan pengikat maju pesat. Di Indonesia perkembangan perkerasan aspal dimulai pada tahap awal berupa konstruksi Telford dan Macadam yang kemudian diberi lapisan aus yang menggunakan aspal sebagai bahan pengikat dan ditaburi pasir kasar yang kemudian berkembang menjadi lapisan penetrasi (Lapisan Burtu, Burda Buras). Tahun 1980 diperkenalkan perkerasan jalan dengan aspal: emulsi dan Butas, tetapi dalam pelaksanaan atau pemakaian aspal butas terdapat permasalahan dalam hal variasi kadar aspalnya yang kemudian disempurnakan pada tahun 1990 dengan teknologi beton mastic, perkembangan konstruksi perkerasan jalan. menggunakan aspal panas (hot mix) mulai berkembang di Indonesia pada tahun 1975, kemudian disusul dengan jenis yang lain seperti: aspal beton (AC) dan lain-lain. Konstruksi perkerasan menggunakan semen sebagai bahan pengikat telah ditemukan pada tahun 1928 di London tetap; konstruksi perkerasan ini mulai berkembang pesat sejak tahun 1970 dimana mulai diperkenalkannya pembangunan perkerasan jalan sesuai dengan fungsinya. Sedangkan perencanaan geometrik jalan seperti sekarang ini baru dikenal sekitar pertengahan tahun 1960 kemudian mengalami perkembangan yang cukup pesat sejak tahun 1980. Perencanaan Geometrik Jalan merupakan bagian dari perencanaan jalan yang dititik beratkan pada perencanaan bentuk fisik jalan sehingga dapat memenuhi, fungsi dasar dari jalan yaitu memberikan pelayanan optimum (keamanan dan kenyamanan) pada arus lalu-lintas dan sebagai akses kerumah-rumah. Dalam lingkup perencanaan geometrik jalan tidak termasuk perencanaan tebal perkerasan jalan walaupun dimensi dari perkerasan merupakan bagian dari perencanaan jalan seutuhnya, demikian pula dengan drainase jalan. Tujuan dari perencanaan Geometrik jalan adalah "menghasilkan infrastruktur yang aman, effisiensi pelayanan arus lalu lintas dan memaksimalkan ratio tingkat penggunaan biaya pelaksanaan". Ruang, bentuk, dan ukuran jalan dikatakan baik, jika dapat memberi rasa aman dan nyaman kepada pemakai jalan. Dasar dari perencanaan geometrik adalah Å’ Sifat gerakan, dan Å’ Ukuran kendaraan, Å’ Sifat pengemudi Dalam Mengendalikan Gerak Kendaraannya, Å’ Karakteristik arus lalu-lintas. Hal-hal tersebut haruslah menjadi bahan pertimbangan perencana sehingga dihasilkan bentuk dan ukuran jalan, serta ruang gerak kendaraan yang memenuhi tingkat kenyamanan dan keamanan yang diharapkan. |
tugas RJR
Rabu, 23 Maret 2011
tugas rekayasa jalan raya I
Tugas Rekayasa Jalan Raya I Nama : Rendi Pratama NPM : 0953010027 Jalan Sutra dan Peninggalannya yang IndahJalan Sutra adalah jalur jalan terpanjang yang membentang diantara dua benua, menghubungkan Tiongkok dan dunia barat, yang zaman dulu dipakai sebagai rute perdagangan melalui darat. Sejak lama, Tiongkok dikenal sebagai penghasil kain sutra yang hasilnya diekspor ke barat, terutama melalui jalan ini, makanya disebut "jalan sutra" (the silk road), sepanjang jalan yang melalui banyak negara ini, terbentanglah peninggalan budaya dan sejarah yang sangat bernilai untuk dinikmati, sambil membayangkan businessman jaman dulu mengangkut sutra dan komoditi barang dagangan lainnya melewati 7.000 mil jalan di jalur sutera ini menuju Eropa. Jalan Sutra adalah yang jalur paling terkenal sebagai rute perdagangan dari peradaban Tiongkok kuno. Perdagangan sutra tumbuh di bawah Dinasti Han (202 SM - AD 220) pada abad pertama dan kedua Masehi. Awalnya, sutra dihasilkan Tiongkok kuno untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, di dalam kekaisaran. Setelah produksi menjadi banyak, mereka mulai menjualnya ke arah Barat, mengangkutnya menggunakan kereta kuda dan unta saat melewati gurun. Dalam perjalanan, mereka sering diserang oleh suku-suku kecil di Asia Tengah yang ingin merampas komoditi berharga yang dibawa pedagang. Akibatnya, Dinasti Han memperluas pertahanan militernya lebih jauh ke Asia Tengah 135-90 SM dalam rangka untuk melindungi para pedagang. Pemerintah Han mengirim Jenderal Zhangqian (Chan Ch'ien) sebagai seorang utusan untuk membangun hubungan yang baik dengan suku-suku ini, kemudian muncul ide untuk memperluas perdagangan sutra, memasukkan suku-suku kecil ini sebagai bagian didalamnya, membentuk aliansi dengan mereka. Karena ide ini, Jalan Sutra lahir. Rute tumbuh dengan munculnya Kekaisaran Romawi karena pada awalnya memberikan sutra Tiongkok pada pemerintahan Asia-Romawi sebagai hadiah. Rute 7.000 mil yang membentang Tiongkok, Asia Tengah, India Utara, dan Kekaisaran Parthia dan Romawi. Ia menghubungkan Lembah Sungai Kuning dengan Laut Tengah dan melewati tempat-tempat di Tiongkok seperti kota Gansu dan Sinkiang dan saat ini negara Iran, Irak dan Suriah. Penduduk India barat laut yang tinggal di dekat Sungai Gangga memainkan peran penting sebagai perantara dalam perdagangan sutra Tiongkok-Mediterania karena pada awal abad ketiga Masehi, mereka mengerti bahwa sutra adalah produk yang menguntungkan dari KekaisaranTiongkok. Hubungan perdagangan antara Tiongkok dan India tumbuh lebih kuat dengan peningkatan ekspansi Han ke Asia Tengah. Tiongkok juga melakukan perdagangan sutra mereka dengan orang-orang India seperti batu mulia dan logam seperti batu giok, emas, dan perak, dan India juga menjual sutra kepada kekaisaran Roma. Sutra adalah barang impor yang sangat bernilai dan mahal harganya untuk Kekaisaran Romawi sejak perdagangan di India dan Asia Tengah yang sangat dikendalikan oleh Kekaisaran Parthia. Peninggalan Sepanjang Jalan Sutera di Tiongkok : Prajurit Terakota di Xi'an Prajurit terakota ditemukan di daerah Tong, 30 km dari Xi'an pada bulan Maret 1947, terletak di dekat makam Kaisar Qin Shihuang (210-209 BC). Prajurit patung ini dibuat dengan tujuan untuk membantu Kaisar Qin di masa kehidupan selanjutnya (oleh karenanya disebut "Prajurit Qin"). Material patung terakota ini berasal dari Gunung Lishan. Menurut sejarah, konstruksi ini mulai dibangun pada 246 BC dan melibatkan 700.000 pematung. Kaisar Qin secara khusus memerintahkan agar wajah patung-patung ini tidak boleh ada yang sama. Menara lonceng di Xi'an Menara ini adalah lambang kota Xi'an. Ada legenda yang menyelimuti menara lonceng ini. Pada dinasti Ming, ribuan orang tewas karena gempa bumi di Shaanxi. Orang-orang mengatakan ada naga raksasa yang muncul di tengah kota itu dan menimbulkan gempa tersebut. Saat mendengar mengenai hal ini, raja menyuruh pandai besi membuat rantai sepanjang 300 meter untuk mengikat naga tersebut di tengah kota. Dia juga memerintahkan 5.000 tukang yang terampil untuk membangun menara disekeliling tempat naga itu terikat, untuk memenjarakan naga itu ke dalam tanah sehingga tidak menimbulkan gempa lagi selamanya. Kuil Kuda Putih di Luoyang Kuil Kuda Putih terletak 12 km dari kota Luoyang, merupakan salah satu kuil tertua di Tiongkok yang cantik dan megah. Menurut legenda, pada tahun 68 AD, saat agama Buddha semakin surut di India, dua Bhikku India datang ke Luoyang menunggang kuda putih, membawa kitab suci Buddha dari india datang ke tempat ini. Para penganut Buddhis di tempat ini mendirikan kuil ini untuk mereka dan memperdalam ajaran Buddha bersama kedua Bhikku tersebut. Dalam sejarah juga tercatat bahwa tempat ini digunakan oleh Kaisar kedua Han, Lui Zhuang, untuk menuntut ilmu. Dahulu lebih dari 1000 bhikku tinggal di tempat ini. Kuil ini juga merupakan makam dari dua Bhikku India membawa kitab suci tersebut. Mogao Grotto di Dunhuang Mogao Grotto disebut juga Gua Seribu Buddha, di masa jalan sutera dikenal sebagai "mutiara yang berkilau di jalur sutera", merupakan tempat persinggahan yang sangat terkenal. Gua ini dipahat dari karang batu pasir Gunung Mingsha, yang terbentang sepanjang 1600m dari selatan ke utara. Dibangun pada abad ke-14, lukisan mural sepanjang 4500 meter persegi dan lebih dari 2000 patung berwarna adalah merupakan salah satu warisan sejarah kebudayaan Buddhis yang masih tersisa di dunia. Gua pertama kali dipahat pada tahun 366 AD. Idenya berasal dari Bhikku Yue Zun yang bermimpi keberadaan 1000 Buddha emas saat ia pulang ke rumah melewati wilayah ini, dan dia memutuskan untuk mewujudkan mimpinya menjadi nyata. Lebih dair 1000 tahun kemudian, 16 dinasti jatuh dan berdiri, namun pekerjaan maha akbar ini terus dilanjutkan, melibatkan seniman lintas generasi. Yang menakjubkan, konstuksi yang selesai dibangun pada zaman Dinasti yuan sampai sekarang masih tegak berdiri, tahan terhadap erosi alam dan perang. Masih ada 492 gua yang masih berdiri dan lebih dari 2000 patung dan 45.000 mural masih ada disana. |
tugas 2 rekayasa jalan raya I
|
Langganan:
Postingan (Atom)