Senin, 25 April 2011

tugas rekayasa jalan raya ke 5

TUGAS REKAYASA JALAN RAYA KE 5

NAMA: CHOLIQ AUFAR NUGRAHA
NPM   : 0953010009

BAB I

1.) Perbedaan dari flexible pavement dan rigid pavement yaitu :
flexible pavement adalah suatu struktur yang terdiri dari batuan dan aspal sedangkan rigid pavement (perkerasan kaku) adalah stuktur yang terdiri dari pelat beton seman yang bersambungan (tidak menerus) dengan tulangan yang terletak di atas lapis pondasi bawah, tanpa atau dengan aspal sebagai lapisan permukaan.

2.) Yang dimaksud dengan Base coarse adalah bagian perkerasan yang terletak antara lapis permukaan dan lapis sub base.

3.) Yang dimaksud dengan subgrade (Tanah dasar) adalah permukaan tanah asli , permukaan galian , atau permukaan timbunan yang merupakan dasar untuk peletakan bagian bagian perkerasan yang lainnya.
4.) Pengertian dari BURTU, LATASIR, LAPEN DAN LASBUTAG yaitu :
BURTU (laburan aspal satu lapis), merupakan lapis penutup yang terdiri dari lapisan aspal yang ditaburi dengan satu lapis agregat bergradasi seragam, dengan tebal maksimum 2 cm.
LATASIR (lapis tipis atas pasir), merupakan lapis penutup yang terdiri dari lapisan aspal dan pasir alam bergradasi menerus dicampur, dihampar, dan dipadatkan pada suhu tertentu dengan tebal padat 1 – 2 cm.
LAPEN (penetrasi macadam), merupakan perkerasan yang terdiri dari agregat pokok dan agregat pengunci bergradasi terbuka dan seragam yang diikat oleh aspal dengan cara disemprotkan di atasnya dan dipadatkan lapis demi lapis. Di atas lapen ini biasanya diberi laburan aspal dengan agregat penutup. Tebal lapisan satu lapis dapat bervariasi antara 4 – 10 cm.
LASBUTAG merupakan suatu lapisan pada kontruksi jalan yang terdiri dari campuran antara agregat, asbuton dan bahan pelunak yang diaduk, dihampar dan dipadatkan secara dingin. Tebal pada tiap lapisannya antara 3 – 5 cm.
5.) Yang dimaksud dengan perkerasan beton semen adalah perkerasan kaku dengan beton sebagai lapisan aus.


BAB II
1.) Jenis beban lalu lintas yang bekerja pada konstruksi perkerasan :
a. Muatan kendaraan berupa gaya vertikal
b. Gaya rem kendaraan berupa gaya horizontal
c. Pukulan roda kendaraan berupa getaran-getaran.
2.) Pengertian dari lapisan bersifat nonstructural adalah lapisan permukaan yang dibuat dengan menggunakan bahan pengikat aspal sehingga menghasilkan lapisan yang kedap air dengan stabilitas yang tinggi dan daya tahan yang lama.
3.) Yang dimaksud dengan Lime treated base adalah suatu perkerasan yang menggunakan stabilisasi agregat dengan kapur.
4.) 2 jenis masalah yang sering dijumpai manyangkut tanah dasar (subgrade) :
a. kondisi geologis dari lokasi jalan perlu dipelajari dengan teliti, jika ada kemungkinan lokasi jalan berbeda pada daerah patahan, dan lain sebagainya.
b. sifat mengembang dan menyusutnya daru tanah tertentu akibat perubahan kadar air. Hal ini dapat dikurangi dengan memadatkan tanah pada kadar air optimum mencapai kepadatan tertentu sehingga perubahan volume yang mungkin terjadi dapat dikurangi. Kondisi drainase yang baik dapat menjaga kemungkinan berubahnya kadar air pada lapisan yanah dasar.

BAB III
Kelompok tanah berbutir halus :
1. KELOMPOK UTAMA
Bongkah dan kerakal, yang merupakan bagian tersendiri.
Tanah Berbutir, yang mencangkup : Kerikil, pasir dan lanauyang merupakan marerial non kohesif.
Tanah Lempung, yang merupakan tanah kohesif.
Tanah Organik, yang disusun dari atau meliputi zat organik (Lempung, lanau dan gambut).
2. KELOMPOK UMUM
1. 1. Tanah Berbutir Kasar, yang meliputi kerikil danpasir.
2. Tanah Berbutir Halus , Yang meliputi lanaudanlempung.
3. Tanah Kohesif, lempung yang bercampur dengan tanah berbutiratau lempung murni.
2.) Gambar klasifikasi Tanah menurut system Unified :
penggolongan-tanah-732493-776728.jpg


3. Yang dimaksud dengan CBR lapangan adalah salah satu masukkan dalam proses perencanaan jalan yaitu untuk : - Penentuan tebal perkerasan (full depth pevement) untuk bagian jalan yang direncanakan akan mendapatkan penanganan "pelebaran jalan". - Penentuan tebal lapis ulang (overlay) di atas jalan aspal apabila tidak dapat disediakan / tidak terdapat data Benkelman Beam. - Penentuan tebal perkerasan untuk bagian jalan yang harus direkonstruksi (seluruh perkerasan lama dibongkar). - Penentuan tebal perkerasan jalan baru
4.) Yang dimaksud dengan agregat alam adalah Agregat yang dapat dipergunakan sebagaimana bentuknya di alam atau dengan sedikit proses pengolahan.
5.) Tabel sifat-sifat beberapa jenis Agregat :
Jenis – Jenis Butiran (Agregat) mm
Sifat – sifat Butiran (Agregat)

Gravel
Berbentuk Kebulatan atau Hampir Bulat
Agregat dengan butir-butir bulat umumnya lebih baik daripada agregat dengan butir-butir yang berbentuk pipih atau panjang. Hal ini dikarenakan butir-butir bulat menghasilkan tumpukan butir yang yang erat jika dikonsolidasikan, sehingga hanya membutuhkan pasta semen yang sedikit dengan kemudahan pengerjaan yang sama.
Pasir Kasar
Ukuran Butir Maksimal. Adukan beton dengan kemudahan pengerjaan dan rencana kekuatan yang sama, akan membutuhkan jumlah semen yang lebih sedikit dengan ukuran butir agregat yang besar-besar. Semakin sedikit semen, maka beton akan semakin hemat dan dapat mengurangi dampak panas hidrasi yang menyebabkan beton menjadi retak akibat kembang susutnya. Namun, tetap penggunaan agregat terdapat batasan ukuran butir maksimal. Hal ini dapat dilihat di berbagai referensi.
Pasir Halus
Berat Jenis Ringan. Agregat dengan berat jenis yang rendah biasa disebut dengan agregat ringan. Agregat ringan mempunyai berat jenis dibawah 2,0. biasanya dipakai untuk beton non-struktural. Akan tetapi agregat ini juga bisa digunakan sebagai beton struktural dengan beberapa perlakuan khusus. Struktur yang menggunakan agregat ringan akan mengurangi berat struktur tersebut sehingga membutuhkan dimensi fondasi yang lebih kecil.
Lanau
Tekstur Permukaan Kasar
Tekstur yang kasar mungkin akan mengurangi derajat kemudahan pengerjaan. Namun, tekstur kasar pada agregat dapat meningkatkan rekatan agregat-semen sampai 1,75 kali dan meningkatkan kuat tekan beton hingga 20 persen.
Lempung
Berat Jenis Ringan. Agregat dengan berat jenis yang rendah biasa disebut dengan agregat ringan. Agregat ringan mempunyai berat jenis dibawah 2,0. biasanya dipakai untuk beton non-struktural. Akan tetapi agregat ini juga bisa digunakan sebagai beton struktural dengan beberapa perlakuan khusus. Struktur yang menggunakan agregat ringan akan mengurangi berat struktur tersebut sehingga membutuhkan dimensi fondasi yang lebih kecil.
Coloida Clay
Tekstur yang kasar mungkin akan mengurangi derajat kemudahan pengerjaan. Namun, tekstur kasar pada agregat dapat meningkatkan rekatan agregat-semen sampai 1,75 kali dan meningkatkan kuat tekan beton hingga 20 persen.

Tidak ada komentar: